#jack, medan
Jumlah TKBM ( Tenaga Kerja Bongkar Muat) yang tergabung di Koprasi Upaya Karya Pelabuhan Belawan sebanyak 3500 orang lebih ini merasa kecewa karena hanya diberikan waktu 2 hari membuat kartu Rekening Bank yang ada di Belawan untuk menerima BLT( Batuan Langsung Tunai) dari Pemerintah sebanyak Rp 600 ribu rupiah.
Akibatnya, Seribuan buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan ini secara bersama sama mendatangi 5 Bank yang ada di Belawan untuk membuat Rekening Bank untuk peesyaratan menerima bantuan dari Pemerintah uang sebanyak Rp 600 ribu rupiah.
Bank yang ada di Belawan sebanyak 5 unit diserbu ribuan TKBM untuk menyerahkan data pendukung seperti pembuatan Rekening Bank antara lain Bank BNI, Bank Mandiri,Bank BRI,Bank Sumut dan Bank Mandiri Syariah.Sementara seluruh Bank Bank tersebut merasa kewalahan melayani pembuatan kartu Rekening Bank yang dimohon para TKBM tersebut sejak hari Senin tanggal 11 hingga 12 Agustus 2020.Pihak Koprasi TKBM Upaya Karya hanya memberikan waktu 2 hari karena data datang dari para TKBM tersebut akan diserahkan Koprasi ke Jakarta.
Banyaknya para buruh yang mengurus kartu Rekening Bank yang ada di Belawan, pihak Bank sendiri merasa kewalahan karena di Bank tersebut tenaga oprasinya/pegawainya kurang
Sementara para buruh TKBM yang telah menyerahkan data datanya pada hari Senin 11 Agustus 2020 itu belum selesai diproses ditambah lagi penyerahan hari Selasa 12 dan hari Rabu 13 Agustus 2020.
Pada Selasa pagi (12/08/2020) para TKBM yang jumlahnya ratusan orang tersebut yang datang ke Bank Sumut di Jalan Sumatera Kelurahan Belawan l sempat terjadi keributan karena saling dorong ingin mendahului memasukan data datanya keloket.Tapi beruntung keributan tersebut tidak berkepanjangan karena dilerai petugas Polres Pelabuhan.
Pihak Bank sendiri merasa kewalahan karena para TKBM yang datang untuk membuat Rekening Bank tersebut bukan hanya dari kalangan buruh pelabuhan Belawan tapi harus menerima yang datangnya dari perusahan perusahan swasta dan dari petugas petugas EMKL. Selain itu, Karena Covid- 19 masih mewabah Kota Medan Propinsi Sumatera Utara, para TKBM yang datang ke Bank ini tidak memenuhi Protokol Kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah seperti Memakai masker dan menjaga jarak. Mereka datang bergerombol dan saling mendahului keloket loket yang tersedia disetiap Bank yang ada di Belawan.
Salah seorang stap Bank Syahriah Belawan yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan bahwa berhubung Covid-19 masih mewabah negeri ini maka setiap Bank diharuskan membatasi jam oprasinya dari pukul 08.00 wib hingga ke pukul 15.00 wib.Sementara bagi yang akan membuat kartu Rekening Bank dianjurkan supaya keesokan harinya datang lagi.
Salah seorang Buruh TKBM Pelabuhan Belawan,Gutomil (45) warga Belawan mengaku merasa heran kepada Koprasi Upaya Karya Pelabuhan Belawan,mengapa intruksi dari Pemerintah tersebut kok baru disampaikan kepada anggota Koprasi pada hari Senin 11 Agustus 2020,mengapa tidak sepekan sebelumnya disampaikan sehingga para buruh yang menerima informasi tersebut menjadi bingung karena hanya 2 hari diberikan waktu untuk mengurus persyaratan seperti kartu Rekening Bank.
Ketua Koprasi TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat ) Pelabuhan Belawan,Parulian Sabam Manalu saat dikonfirmasi Wartawan ini dikantornya di Jalan Minyak Kelurahan Belawan ll Kecamatan Medan Belawan pada Selasa12 Agustus 2020 tidak ada dikantornya.Menurut salah seorang stapnya yang tidak bersedia menyebutkan namanya bahwa ketua Koprasi sedang berada di Medan. ***
Foto para TKBM yang membuat Rekening Bank. ***