#jack, medan
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengapresiasi kegiatan Talent Talks dengan puluhan anak muda pekerja kreatif yang ada di Kota Medan, yang diselenggarakan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI). Apalagi, kegiatan juga bertujuan untuk menyerap aspirasi anak muda dalam hal ide dan pemikiran.
“Terima kasih kepada Bu Menteri yang sudah berkunjung ke Sumut. Kita sangat apresiasi kegiatan ini. Di Kota Medan banyak anak muda yang kreatif dan bertalenta,” ucap Edy Rahmayadi pada kegiatan Talent Talks yang berlangsung di Warung Kudeta, Jalan Cik Ditiro Medan, Sabtu (20/8) malam, yang langsung dihadiri Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah.
Hadir di antaranya Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut Baharuddin Siagian, serta puluhan anak muda dari berbagai profesi seni dan kreatif yang ada di Kota Medan.
Selain memiliki SDM yang didominasi anak muda kreatif, Menurut Edy Rahmayadi, Sumut merupakan daerah agraris yang sebahagian besar penduduknya adalah petani. Ini didukung oleh tanah di Sumut yang begitu subur. Karena profesi sebagai petani ini pula, pengangguran di Sumut begitu tinggi, karena profesi petani tidak terdaftar sebagai pekerja. “Data ini banyak di Kabupaten Karo, namun masyarakat di sana tidak dalam kategori miskin bahkan mereka berkecukupan. Seluruh logistik untuk kebutuhan Sumut terutama Kota Medan berasal dari Tanah Karo,” katanya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah juga mengapresiai kehadiran Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam kegiatan Talent Talks ini. Sudah dua bulan menjalankan program ini ke berbagai provinsi yang ada di Indonesia, baru Gubernur dari Sumut yang langsung hadir. “Terima kasih banyak Pak Gubernur telah hadir. Saya sudah dua bulan keliling ke provinsi di Indonesia baru Bapak Gubernur yang langsung hadir. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyerap pandangan, ide dan kritik dari talent anak muda,” ucap Ida Fauziah.
Karena menurutnya, sebanyak 56% penduduk Indonesia didominasi Generasi Z, yang merupakan anugrah bonus demografi yang nantinya akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045. “Siapkah kita memanfaatkan bonus demografi ini. Kita harus belajar dari Jepang dan Korsel yang telah melewatinya terlebih dahulu,” katanya.
Dijelaskannya, akan adanya jutaan pekerjaan yang tumbuh dan harus menyiapkan SDM yang memiliki talenta sejak dini. Menurutnya jumlah pengangguran tertinggi itu ada di kota, namun kemiskinan lebih cenderung ada di desa, karena sektor pertanian tidak mendongkrak kesejahteraan. Usai menyampaikan pemaparan acara tersebut juga diisi dengan diskusi oleh para peserta talent muda di Kota Medan. ***
