#hendrik-rompas, belawan
Pemerintah Republik Indpnesia menaikan bahan bakar Minyal Solar dan Pertalite (BBM) Senin pagi kemaren (04/09/2022), sejumlah bahan pangan dipasar tradisioñil di Medan Utara Kota Medan mulai naik hingga mencapai 30 persen.Kini para pedagang terancam gulung tikar karena sepinya pembeli.
Harga kebutuhan pokok yang naik dratis tersebut diantaranya beras,cabe merah,cabe ijo,cabe rawit dan telur ayam eropa dan telur bebek inilah kebutuhan nelayan saat melaut mencari ikan.Harga harga kebutuhan tersebut yang naik dratis dikawasan pasar pasar tradisionil di Medan Utara ini.
Menurut salah seorang pedagang beras dipasar pagi di Jalan Jawa Kelurhan Belawan Ii Krcamatan Medan Belawan Kota Medan, H.Jamaluddin, mengatakan bahwa sebelum harga BBM Solar bersubsidi dinaikkan Pemerintah, harga beras sudah duluan naik perkilonya mencapai Rp 300 rupiah hingga Rp 500 rupiah.
Sementara itu Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Imdonesia) Abdul Rahman didampingi Sekretarisnya, Rustam Maha, mengatakan dampak dari naiknya BBM Solar bersubsidi tersebut sebanyak 13 ribu orang nelayan dikawasan Medan Utata ini terpuruk karena ABK kapal ikannya menjadi pengangguran di Medan Utara ini.
Untuk itu, Pihak HNSI Kota Medan sudah membuat surat ke Walikota Medan dan ke Gubenur Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan solusi terbaik bagi ribuan nelayan tersebut, untuk memperoleh BBM Solar bersebsidi.Karena selama ini kami sebagai nelayan tardisionil tidak bisa membeli BBM Solar disetiap SPBU yang ada di Medan Utara untuk kebutuhan nelayan mencari ikan dilaut. Jika tidak ada BBM Solar bersubsidi, bagai mana kami mau berangkat kelaut dan kapal kapal kami untuk menghidupkan meainnyya mesti pakai Solar,bukan pakai air laut.Jelas Abdul Rahman.
Harapan kami kepada Pemerintah Pemko Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, tolonglah bantu kami nelayan tradisionil ini.Coba saja bapak bapak bayangkan,jika kami tidak melaut mencari ikan, maka keluarga kami akan mati kelaparan karena tidak adanya pencarian untuk menafkahi keluarga kami.Disamping itu masyarakat di Medan ini tidak bisa mengomsumsi ikan ikan segar hasil pencarian nelayan tradisionil. ***

