#isvan, medan
Pandemi Covid-19 bukan saja menyerang kesehatan, namun juga sektor perekonomian. Pelaku UMKM pun terpukul akibat kebijakan pembatasan kegiatan. Menyikapi itu, Pemko Medan membuka diri untuk menjadi pasar bagi UMKM.
Hal ini disebutkan Wali Kota Medan, Bobby Nasution, saat menjadi narasumber dalam dialog publik yang dihelat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Sumut, Sabtu (19/6/2021) di aula LPMP Sumut. Hadir dalam kegiatan itu Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga, Ketua KNPI Sumut, Samsir Pohan, dan segenap pengurus BEM Nusantara se-Sumut dan pimpinan organisasi kemahasiswaan.
Pada diskusi bertema “Peran Mahasiswa Dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Pangan serta Kondusivitas Sosial di Tengah Pandemi Covid-19” itu, Bobby Nasution mengatakan, saat ini Pemko Medan telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan belanja makan minum di kecamatan dan kelurahan diadakan dengan melibatkan UMKM setempat. “Saat ini, kita tidak bisa hanya memberikan bantuan modal maupun pembekalan. Yang dibutuhkan para pelaku UMKM adalah pasar. Produknya dibeli. Karena itu, Pemko Medan membuka diri untuk menjadi pasar UMKM,” sebut Bobby Nasution dalam diskusi yang juga menghadirkan narasumber Ketua KNPI Sumut, Samsir Pohan dan Koordinator Pusat BEM Nusantara, Dimas Prayoga itu
Kota Medan, tambahnya, kaya dengan etnik dan budaya. Begitu juga dengan kulinernya. Untuk menjaga dan merawat kekayaan budaya itu, pihak kelurahan maupun kecamatan juga akan memprioritaskan pelaku UMKM di wilayahnya yang memproduksi kuliner khas Sumut. “Mahasiswa dalam situasi ini, dapat membantu pelaku UMKM agar akrab dengan teknologi komunikasi dan menerapkan digitalisasi,” kata Bobby Nasution. ***


