#isvan, medan
Meski masih dalam berstatus zona orange namun berhubung Kota Medan masuk menjadi salah satu dari 15 Kabupaten/Kota di luar Pulau Jawa sesuai Instruksi Menteri Koodinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, sehingga harus menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Terhitung, mulai Senin (12/7/2021), PPKM Darurat pun diberlakukan di ibukota Provinsi Sumatera Utara hingga Selasa (20/7/2021) mendatang
Terbukti, berdasarkan indikator epidemiologi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan, Senin (12/7/2021), fatality rate di Kota Medan sebesar 3,40%, positivity rate 27,30%, tingkat kesembuhan 89,70%, jumlah lingkungan zona merah 0 dan jumlah lingkungan zona oranye sebanyak 126 lingkungan. Di samping itu, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 19.396, sembuh 17.394, meninggal 650 orang dan dirawat sebanyak 1.349 orang.
Itu sebabnya berbeda penerapan PPKM Darurat yang dilakukan di Kota Medan dengan di Pulau Jawa maupun Bali yang fokus melakukan penanganan. Sedangkan, di Kota Medan, PPKM Darurat yang diterapkan lebih bersifat pencegahan agar angka penyebaran Covid-19 tidak meningkat. Ditambah lagi, Kota Medan berstatus ibukota Provinsi Sumut sehingga menjadi pusat segala kegiatan.
Saat menjadi pimpinan Apel Operasi Kontijensi Aman Nusa – II Toba Penanganan Covid -19 Dalam Rangka Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan kgiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan yang digelar di Jalan Bukit Barisan Medan, Senin (12/7), Wali Kota Medan Bobby Nasution, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5 M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas di saat penerapan PPKM Darurat dilakukan.
Bersamaan itu, kata Bobby Nasution, Pemko Medan terus melakukan 3T (Testing, Tracing dan Treatment) agar pelaksanaannya berjalan lebih efektif lagi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Sangat dibutuhkan peran kita untuk mensukseskan 3T ini. Sebab, 3T merupakan kunci keberhasilan dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kota Medan,” kata Bobby Nasution. ***


