#isvan, medan
Selain fokus pada lima program prioritas yang telah ditetapkan yakni penanganan kesehatan, infrastruktur, banjir, kebersihan dan pembenahan kawasan heritage sekaligus memberdayakan UMKM, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga sangat concern dalam penanganan stunting. Beragam upaya terus dilakukan guna menekan angka stunting yang saat ini mencapai 550 balita, dimana 20% di antaranya berusia di atas 2 tahun.
Di samping mengoptimalisasi sumber daya melalui OPD terkait, orang nomor satu di Pemko Medan itu juga turun langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk melakukan sosialisasi makanan sehat di wilayah rentan stunting sebagai upaya pencegahan dan pengendalian. Sebab, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Seperti yang sosialisasi makanan sehat yang dilakukan menantu Presiden Joko Widodo ini di Kecamatan Medan Belawan, persisnya di Kelurahan Bagan Deli. Diketahui, Medan Belawan merupakan kecamatan tertinggi angka stuntingnya di Kota Medan. Melalui sosialisasi yang dilakukan, Bobby berharap masyarakat dapat teredukasi untuk memperhatikan asupan gizi bagi anak dengan cara yang mudah dan murah.
Terlebih lagi, kawasan tersebut umumnya didominasi keluarga yang kurang mampu, sehingga tidak memberatkan masyarakat. Di hadapan para ibu-ibu yang hadir, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini menunjukkan kebolehannya memasak menu Sup Bola Udang dan Sayur Bening Kelor.
Turun langsungnya Bobby mensosialisasikan makanan sehat dinilai positif dosen Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (FKM USU) Destanul Aulia SKM MBA MEC PhD. “Dalam penanganan itu (stunting) ada lima pilar, salah satunya komitmen pimpinan baik tingkat nasional dan daerah. Nah, itu pilar pertama. Jadi sebagai leader atau public head leader, Pak Wali Kota telah memberikan contoh yang baik sekali, karena salah satu permasalahan munculnya stunting ini karena kekurangan pengetahuan masyarakat dalam mengelola pangan lokal,” bilang Destanul Jum’at (9/9/2022). ***

