#isvan, medan
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) diminta untuk segera menyelesaikan aksi demo yang dilakukan sejumlah pengungsi di depan Kantor Perwakilan UNHCR Medan Jalan Listrik Medan.
Aksi para pengungsi yang mendirikan tenda di taman kota menganggu estetika kota Medan sehingga menjadi pandangan yang tidak pantas saat pejabat negara berkunjung ke kota Medan. Apalagi aksi demonstrasi yang telah berlangsung hampir satu bulan ini diwarnai percobaan bunuh diri yang dilakukan salah seorang pengungsi dengan membakar diri.
Permintaan tegas tersebut disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menggelar pertemuan dengan Representative To UNHCR in Indonesia, Ann Maymann, Senior Protection Office, Julia Zakkowski, Program Coordinator for Western Region/Head of Sub Office Medan, Sarah Ahmed Farah serta perwakilann UNHCR dan IOM yang lainnya di Kantor Wali Kota Medan, Kamis (9/12/2021).
Dalam pertemuan itu, Bobby Nasution didampingi Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman dan beberapa pimpinan OPD lainya mengungkapkan, Pemko Medan selama ini menerima dengan baik dan mencoba untuk menjadi tempat terbaik bagi para pengungsi yang berada di wilayah Kota Medan, termasuk pengungsi yang selama ini dikirim dari Nanggroe Aceh Darusalam. Namun aksi yang dilakukan oleh para pengungsi dengan berdemonstran tidak hanya mengurangi estetika kota namun juga menganggu masyarakat sekitar. “Kami ingin tanggung jawab dan ketegasan UNHCR dan IOM untuk menyelesaikan persoalan demo para pengungsi tersebut agar masyarakat tidak terganggu. Kami minta para pengungi segera dikembalikan ke tempat penampungan yang telah disediakan. Jadi, kami ingin adanya kepastian dari UNHCR dan IOM untuk memfasilitasi para pengungsi agar tidak lagi menduduki lokasi yang tidak diperbolehkan tersebut,” tegas Bobby Nasution.
Menanggapi hal tersebut Representative To UNHCR in Indonesia, Ann Maymann mengatakan, pihaknya telah memberikan konseling dan penyuluhan kepada pengungsi serta meminta mereka agar meninggalkan lokasi demonstrasi tersebut. Langkah selanjutnya, jelasnya, UNHCR dan IOM bersama-sama memberikan peringatan dibantu aparat kepolisian agar dalam tengat waktu tertentu meninggalkan lokasi tersebut. ***