#burhan, binjai
Sekertaris MUI Kota Binjai H Jafar Siddiq dan Dosen UINSU Arifinsyah dan Ketua MUI Kota Binjai HM Jamil mengemukakan Pemimpin harus kuat phisik dan mental dan juga amanah.
Hal itu ditegaskan saat sebagai nara sumber pada Muzakarah Akbar MUI Kota Binjai, Rabu 4 Nopember 2020 dihalaman kantor MUI ,Jalan Olahraga Binjai.
Dihadapan seratusan ulama,ustad, pengurus BKM, tokoh agama dan masyarakat dan qori, Arifinsyah menegaskan seorang manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya kepada orang yang telah dipimpinnya.
Dalam islam kriteria pemimpin sudah ditentukan,” Jangan salah memilih pemimpin yang membuat kerugian bagi kita lima tahun kedepan” ujarnya.
Arifinsyah berpesan bagi ummat Islam pilihlah pemimpin yang fathonah, amanah, tidak otoriter dan memilik integritas yang tinggi, terutama memajukan umat Islam dan berani melakukan amar makruf nahi mungkar. ” Pemimpin harus punya keberanian menegakkan keadilan dan memberantas kezaliman dan penyakit masyarakat, terutama narkoba, judi dan kejahatan lainnya,” tegas akademisi tersebut.
Sementara, Ketua MUI Binjai HM Jamil mengemukakan berbagai dasar kepimpinan masa Nabi Muhamma SAW dan Nabi Ibrahim yang ditegaskan tidak diangkat pemimpin yang zalim.
Pemimpin harus punya track record, kemudian al amin . Kemudian dilarang keras memilih pemimpin yang mengolok-olokkan agama . Pemimpin yang ideal adalah punya mental dan pshik yang kuat,keluasan ilmu.” Kalaupun ia seorang ulama jika tidai kuat phisik dan mental, tidak sesuai menjadi pemimpin . Apalagi Jika ada kezaliman seperti keterlibatan dalam kejahatan kemanusiaan, menghancurkan generasi kedepan, haram dipilih.” tegasnya.
Disebutkannya, Rasul tidak berkenan mengangkat Abu Dzar Al Ghifari sebagai pejabat, meski dia memintanya. Seperti Abu Musa Alasyari pernah dikirim menjadi pemimpin di Yaman dan pernah menjadi Gubernur Bashrah di masa Umar.
Juga Abu Hurairah pernah menjadi Gubernur di Bahrain, dalam pandangannya yang menyimpan harta lebih dari kebutuhan makan hukumnya haram. Ia tidak memiliki kain kafan ketika akan wafat, ujar HM Jamil.
Kemudian dicontohkan Nabi Yusuf, kunci suksesnya adalah adanya perencanaan( ijtihad), kesungguhan( jihad), Kemampuan( Mujahadah dan sabar.
Lanjut HM.Jamil lagi, ada hadist riwayat Al Bukhari yang menyatakan tidak akan sukses satu kaum jika mengangkat pemimpin mereka perempuan, hal ini merupakan kisah Persia yang mengangkat pemimpin perempuan dan sampai beritanya kepada Rasulullah Sallalahu Alaihissalam.
Hadist Al Bukhari dikatakan bahwa perempuan itu Naqishat aqlin wa dinin. Naqish fil aql contohnya dalam al quran saksi dua perempuan banding satu laki-laki dan Naqash fiddin, karena ada masa tidak shalat.
Muzakarah Akbar MUI Kota Binjai dipimpin moderator DR. Zaini , dihadiri Ketua DMI Prov. Sumut Irhamuddin Siregar, Tokoh agama Jaharuddin Batubara, Irfan Yusuf, Azhari , Zulkarnain Asri, LC, Prof. Imam Jauhari. ***