#burhan, binjai
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita cita berdirinya Negara Indonesia.
Hal itu berdasarkan keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, yaitu 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).
Kini diusianya yang ke-61, para generasi muda berlomba-lomba untuk mengejar prestasi dan mewujudkan cita-citanya, serta memperingatinya.
Seperti yang dilakukan oleh Awi Rasyid (30), guna nenyemarakkan hari Sumpah Pemuda Ke-61, pria berkacamata ini menggelar kegiatan “Jamming Puisi” yang digelar di Cafe Kolam, Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Rabu (28/10) Siang.
Selain itu, menurut pria kelahiran Tanjung Pura, Provinsi Sumatera Utara, digelarnya kegiatan yang mengusung tema “Menyuarakan Sumpah Pemuda” bertujuan untuk menggali bakat generasi muda, khususnya dalam bidang Seni. “Seperti yang kami lihat sekarang, banyak keresahan keresahan yang tidak bisa disampaikan dengan omongan saja. Melalui kegiatan ini, semoga generasi muda bisa menuangkan isi hatinya melalui seni, seperti Puisi dan dongeng,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan pria yang pernah menimba ilmu di Institut Seni Indonesia, Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat, dalam kegiatan ini, para peserta Gamming Puisi boleh diikuti oleh siapa saja. “Peserta bebas dan terbuka untuk semua kalangan. Pada umumnya yang hadir disini sembari ngumpul adalah orang orang yang suka literasi. Bahkan banyak juga yang minta buku,” bebernya.
Disinggung apa tujuannya menggelar kegiatan ini, Pria yang juga Founder Komunitas musik Garasi Indie ini menegaskan jika dirinya ingin mengembalikan Sastra di Sumatera Utara yang sudah lama hilang. “Kami ingin membangun kembali Sastra di Sumatera Utara, khususnya di Kota Binjai,” beber Awi, yang juga menjadi Pelaku Seni Musik dan Video di Komunitas Anak Muda Platform, seraya mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda Ke-61.
Sementara itu, salah seorang peserta Jamming Puisi, Wukhly Azimi Amara (14) Siswi Kelas IX yang menimba ilmu di SMP 1 Kota Binjai dan membawakan Dongeng berjudul “Purba dan Lingga” mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Diakuinya, ia sudah mulai belajar mendongeng sejak masuk duduk di Sekolah Dasar. “Mendongeng ini bukan bakat dari orangtua, tapi karena saya suka ngomong. Sejak Kelas IV SD, saya sudah ikut mendongeng yang dibimbing oleh orangtua, Wali Kelas dan Kasek,” ujar Siswi yang bercita cita ingin menjadi seorang Dokter ini, seraya mengatakan, dalam mendongeng agar jangan malu untuk mengeluarkan ekpresi kita.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah SMP 2 Kota Binjai, Eka Mutia, mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan sebagai bentuk dukungannya, ia mengajak beberapa Kepala Sekolah serta Guru untuk melihat kegiatan ini. “Sebagai generasi milenial, para peserta wajib diacungi jempol. Mari kita kembangkan bakat generasi muda kita kedalam hal hal yang Positif,” harapnya.
Sebagai tenaga Pendidik, wanita berhijab ini berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara rutin, namun tetap mengutamakan Protokol Kesehatan di masa Pandemi Covid-19 ini.
“Selamat Hari Sumpah Pemuda. Kepada para Pemuda, mari kita bangun Negeri ini secara bersama sama dan budayakan membaca. Yang terpenting, jauhi Narkoba serta hal hal yang melanggar hukum,” urainya.
Diketahui, kegiatan Jamming Puisi ini merupakan yang kedua kalinya digelar di tempat yang sama. Sebelumnya, pada hari Jumat (16/10) lalu, juga digelar kegiatan yang sama dengan jumlah berkisar 35 peserta, pada umumnya adalah Pelajar.
Namun demikian, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Binjai, Sriulina Ginting, SPd, sangat antusias mengikuti kegiantan tersebut. “Kegiatan seperti ini sangat positif, apalagi yang mengikuti siswa/siswi Kota Binjai. Dapat menambah wawasan dan mental para peserta yang mengikuti kegiatan. Tak luput dengan bertepatan hari sumpah pemuda, para peserta pun menjunjung tinggi semangat juang,” urainya.
Hadir dalam kegiatan ini, Kasek SMP 2 Binjai, Eka Mutia, Kasek SMP 6 Binjai, Hamidah, Kasek SMP 11 Binjai, Khairani, serta beberapa Guru dan Komunitas seni/Pegiat Litetasi. ***