#hendrik-rompas, belawan
Seratusan nelayan skala kecil asal Belawan dan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang dan yang sehari-harinya mencari nafkah di perairan Sungai Paluh Kurau, Hamparan Perak mengeluhkan proyek pengeboran minyak Pertamina di Paluh Kurau.
Masalahnya akibat pengerjaan proyek tersebut perekonomian kalangan nelayan skala kecil terganggu, penghasilan mereka jauh berkurang, karena areal tempat mereka untuk mendapatkan kepiting maupun ikan dengan menggunakan alat tangkap ambai pancang, ambai apung dan bubu serta alat tangkap lainnya akhir akhir menjadi lintasan kapal tonkang pengangkut berbagai peralatan proyek pengeboran minyak.
Selain itu, sejumlah kapal proyek yang digunakan untuk patroli di sekitar proyek maupun digunakan sebagai transportasi untuk para pekerja juga sering melintas pada areal tangkap nelayan, sehingga menimbulkan gelombang yang mengakibatkan proses penangkap kepiting serta berbagai jenis ikan tidak berjalan lancar.
Proyek pengeboran minyak yang dilakukan Pertamina sudah berlangsung beberapa bulan lalu, namun hingga saat ini belum ada bantuan untuk nelayan, kegiatan mereka sangat mengganggu pendapatan nelayan, sebelum ada proyek ini, kami nelayan dari Hamparan Perak, Belawan dan Marelan, bisa berpenghasilan seratus hingga dua ratus ribu setiap harinya, tetapi sekarang jauh berkurang, ujar Tohir didampingi nelayan lainnya kepada wartawan di perairan Sungai Paluh Kurau, Kamis (29/09/2022).
Kalangan nelayan juga mengatakan, ketika kapal tongkang maupun kapal lainnya keluar masuk ke areal pengeboran minyak banyak sampah yang berada di dasar sungai naik kepermukaan dan sebagian masuk ke jaring maupun bubu para nelayan. Saat kapal melintas, jaring maupun bubu dipenuhi sampah, bukan ikan, beberapa waktu lalu jaring nelayan juga pernah ditabrak kapal, memang ada diberikan uang pengganti kerusakan tetapi tidak sesuai, lanjut Tohir.
Menurut kalangan nelayan skala kecil yang mencari nafkah dari pagi hingga malam hari di sekitar Sungai Paluh Kurau yang saat ini dimanfaatkan sebagai lokasi pengeboran minyak, pihak pemborong atau Pertamina hendaknya membantu para nelayan yang terdampak langsung atas kegiatan proyek tersebut.
Sementara itu, pemerhati nelayan di kawasan utara Kota Medan, Rahman Gafiqi mengatakan, perusahaan pengeboran minyak maupun Pertamina diharapkan memberikan kompensasi kepada para nelayan skala kecil yang terdampak langsung atas berjalannya proyek pengeboran minyak yang berlokasi di sekitar areal tangkapan nelayan tersebut. Ada indikasi nelayan akan melakukan aksi unjuk rasa, karena proyek pengeboran minyak sudah berlangsung lama, namun hingga saat ini belum ada kompensasi, padahal akibat proyek tersebut, hasil tangkapan atau penghasilan nelayan jauh berkurang,ujar Rahman Gafiqi. Ia juga mengatakan, jika pihak perusahaan atau Pertamina bersedia menyalurkan bantuan kepada nelayan, hendaknya diberikan kepada yang benar-benar berhak menerima. ***