#jack, medan
Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara (TPH Provsu) melakukan sosialisasi secara berkelanjutan terkait konsep Zero Waste dan memperkernalkan penggunaan Bio saka.
Hal ini disampaikan oleh Kadis TPH Provsu melalui Ir Hj Lusyantini MM Sekretaris Dinas TPH pada temu Pers di ruangan Aula dilingkungan Kantor Dinas tersebut Senin (17/4/2023).
Lusyantini menjelaskan Zero Waste adalah konsep pengolahan sumberdaya untuk menghasilkan kebutuhan pokok manusia sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikannya.
“Kita memanfaatkan zero waste yang artinya yang terbuang itu, kita maanfaatkan lah dan diolah bisa menjadi pupuk organik dan itu dari alam ke alam . Dampaknya lebih bagus dimana gas rumah kaca bisa ditekan sedini mungkin.” terangkan Lusyantini.
Menurut Lusyantini program tersebut telah disosialisasian kepada 4 Kabupaten dengan mengajak sebanyak 200 petani yang ikut mensosialisasikan.
Kemudian juga Dinas TPH Provsu sekarang sedang mengembangkan konsep Bio Saka untuk menekan penggunaan pestisida yang manfaatnya bisa menekan penggunaan pupuk kimia.
Bio Saka adalah bahan dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit dan mampu menekan penggunaan pupuk mencapai 60 persen. Saka singkatan dari Soko Alam Kembali Ke Alam atau dari Alam Kembali ke Alam sebuah inovasi yang telah dikembangkan oleh petani dari bahan baru-terbarukan yang tersedia melimpah di alam.
“Itulah yang masih disosialisasikan karena petani banyak yang kurang percaya. Diketahui Bio Saka itu dapat dibuat sendiri dengan mengumpulkan minimal 5 jenis rumput kemudian diremas mengikuti arah jarum jam. Dosisnya dengan satu gemgam rumput dicampur 5 liter air, ” jelaskan nya.
Untuk saat ini penyemprotan lahan mengunakan Bio Saka ini telah digunakan di beberapa Kabupaten. Seperti; di Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Batubara. ***