#jack, medan –
Warga Kecamatan Medan Labuhan dibuat resah dengan maraknya pemadaman listrik dalam satu pekan terakhir. Dalam sehari, listrik bisa padam hingga tiga atau empat kali, dengan durasi masing-masing sekitar tiga jam. Akibatnya, aktivitas masyarakat terganggu dan kekhawatiran pun meningkat.
“Sudah hampir seminggu ini listrik mati terus. Dalam sehari bisa empat kali padam. Aktivitas pun terganggu, kami jadi khawatir alat-alat elektronik di rumah rusak,” kata Zul Muttaqin, warga Kelurahan Pekan Labuhan, Rabu (2/7).
Ia juga mengkritik keputusan pemerintah yang sebelumnya membatalkan pemberian subsidi listrik kepada masyarakat, namun di saat yang sama kualitas layanan listrik justru semakin memburuk.
“Katanya subsidi listrik batal diberikan, ya sudah lah, kami terima. Tapi minimal layanannya jangan malah makin jelek. Ini listrik mati terus, bikin emosi. Kami merasa negara kok kayak nggak hadir di sini,” tambah Zul.
Situasi ini terasa kontras dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Dalam acara peresmian proyek energi di 15 provinsi pada Kamis (26/6), Presiden menegaskan bahwa kehadiran listrik adalah bukti kehadiran negara di tengah rakyat.
“Saya sangat bahagia melihat bahwa saudara-saudara sudah bisa mendapat listrik dalam keadaan baik. Dan ini terus akan kita lakukan seluruh Indonesia. Setiap desa akan kita jamin harus dapat listrik. Dan kita Indonesia akan swasembada energi,” ucap Presiden Prabowo.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mempercepat pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah. “Itu adalah tekad saya sebagai Presiden Republik Indonesia dan kita akan mampu, dan tidak lama lagi kita akan sampai ke semua desa,” katanya.
Namun, kenyataan di Medan Labuhan menunjukkan tantangan yang masih besar dalam menyediakan layanan listrik yang andal, bahkan di wilayah perkotaan.
“Kalau desa-desa dijanjikan akan dapat listrik, kami yang di kota justru berharap listriknya jangan dicabut seenaknya. Harus ada perbaikan. Jangan sampai janji tinggal janji,” tutup Zul.***