#burhan, binjai
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Propinsi Sumatera Utara diminta melakukan pengawasan secara khusus tahapan Pemilihan Kepala Daerah serentak di kota Binjai. Pasalnya, salah satu calon Walikota disana adalah isteri Walikota yang masih aktif, rentan terjadi penyalahgunaan wewenang dari sang suami untuk memenangkan isterinya.
Hal itu dikatakan Ketua Divisi Pendidikan dan Latihan DPD Partai Demokrat Sumut, Muhri Fauzi Hafidz, SE kepada wartawan di Binjai, Minggu lalu. ” Bawaslu Sumut harus memantau tahapan Pilkada Binjai secara khusus karena rawan rekayasa, ” tegasnya. Apalagi, kata Muhri, dia mendapatkan laporan adanya tekanan dari penguasa di Binjai kepada seluruh pejabat hingga ke tingkat Lurah dan bahkan sampai ke tingkat kepala lingkungan umtuk memenangkan paslon tertentu. ” Kami minta Bawaslu Propinsi dan Bawaslu Kota Binjai bekerja ekstra dalam pengawasan tahapan Pilkada di kota Binjai,” ujar mantan anggota DPRDSU ini lagi.
Muhri Fauzi juga mensinyalemen oknum penyelenggara Pemilu di kota Binjai terkesan mendukung salah satu Paslon, karena kedekatan kekerabatan dengan paslon nomor urut 2 tersebut. Untuk itu, dia minta Bawaslu Propinsi dan Bawaslu Kota Binjai menjalankan fungsi pengawasannya ekstra ketat demi untuk memenuhi rasa keadilan dan pemilu yang bermartabat, tegas Muhri.
Sementara itu, Ketua KPU Binjai Zulfan Effendi saat dikonfirmasi wartawan, Senin, terkait dugaan pendukung Lisa-Sapta yang merekayasa data oleh petugas penyelenggara pemilu mengaku Tahapan itu sudah berakhir bulan Agustus yang lalu.Jika ada petugas yang berani merekayasa data silahkan laporkan ke KPU Binjai, ujar Zulpan.
Ketua Bawaslu Binjai Ari Nurwanto menegaskan pihaknya terus melakukan pengawasan dan pantauan setiap ada kegiatan penyelenggara pemilu. “Tolong berikan ke Bawaslu data penyimpangan yang dilakukan jajaran KPU Binjai biar bisa kami menindaknya.,”ujar Ari. ***