#jack, medan –
Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Irham Buana Nasution, menilai warisan leluhur dan kearifan lokal Kota Medan adalah keras dalam mengambil keputusan untuk kepentingan umum yang positif.
Hal tersebut disampaikan anggota dewan Daerah Pemilihan Sumut 1 yang meliputi 10 kecamatan Kota Medan dalam momentum Hari Ulang Tahun 435 Tahun Kota Medan.
“Identitas Kota Medan dengan watak keras yang dikembangkan harus bisa dipahami. Watak masyarakatnya itu keras dalam bertindak dalam mengambil keputusan untuk kepentingan positif masyarakat,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).
Menurutnya, paradigma keras dalam melakukan kejahatan dengan kekerasan yang ada harus segera dihapuskan, khususnya dalam suasana bertambahnya usia Kota Medan.
“Citra buruk Kota Medan yang diasumsikan sebagai kota preman dan kenakalan harus dihapuskan. Karena itu identik yang tidak baik, padahal kota ini mengedepankan perilaku persahabatan,” ucapnya.
Politikus Partai Golkar tersebut menjelaskan, di tengah kondisi publikasi digital, situasi pemahaman kekerasan yang ada di Kota Medan tidak luput dari rasa khawatir para pengunjung ataupun turis yang datang ke Medan.
“Kita melihat, banyak para turis yang datang di Kota Melayu ini yang merasa khawatir dengan memposting kekhawatirannya di sosial media seperti youtube dan tiktok saat berkunjung di Kota Medan,” kata Irham.
Irham mengatakan, identitas Kota Medan terdapat dari bergam komunitas yang bervariasi. Walaupun dijuluki sebagai kota melayu, ia menyebut Medan tidak menjadi kota yang memiliki suku dominan.
“Medan ini miniatur Indonesia, dalam menghadapi itu, ini jadi ketegasan pendekatan humanis. Sehingga tidak perlu melakukan kekerasan di kota yang penduduknya mencapai 2,5 juta jiwa,” ucapnya.
Dianggap yang paling penting, sambung Irham, ketentraman dan ketertiban di Kota Medan harus ditingkatkan untuk mencapai kenyamanan dan keamanan masyarakat, walaupun ujung tombaknya saat ini adalah Polrestabes Medan.
Oleh karena itu, Irham menilai untuk anggaran keamanan tentunya harus ditingkatkan, mengingat selama ini anggaran keamanan hanya ada di kepolisian.
“Kemarin kita juga sudah membentuk Perda tentang ketertiban dan ketentraman masyarakat seperti melibatkan satuan Satpol PP di setiap kelurahan ataupun desa di Sumut,” ucapnya.
Ia menyampaikan, jika Perda tersebut direalisasikan dengan baik, peran masyarakat khususnya pemuda yang meliputi karang taruna, remaja mesjid dan lainnya akan terlibat dalam perubahan di Kota Medan menjadi lebih baik.
“Karena saya berpandangan, Kota Medan ini adalah kota yang pemudanya kreatif. Apalagi dengan berbagai dinamika dan ikon kreatifitasnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irham berharap, di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Rico dan Zaki, Medan dapat berbenah menjadi kota yang maju, kreatif, dengan segala program strategisny
“Kita berharap, Kota Medan yang saat ini dipimpin oleh pemuda, dapat meningkatkan perbaikan dengan segala rangkaian program kerja dan kinerja yang maksimal untuk Ibu kota dari Sumatera Utara,” harapnya. ***