#jaka, asahan
Kapolres Asahan Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira S.I.K, M.H dalam konferensi persnya kepada wartawan jumat (19/11/2021) siang mengatakan kejadian itu berawal dari seorang warga bernama Warsimin, pada selasa tanggal 16 November 2021 sekitar 09.00 Wib sedang berada diladangnya kemudian menjumpai 1 (satu) karung dengan bau menyengat yang tersangkut dipohon sawit dialiran sungai sitio-tio yang di Desa Sei Silau.
Kemudian warsimin menarik karung goni tersebut dengan menggunakan kayu dan membukanya dan ternyata didalamnya didapati seorang bayi laki laki yang sudah meninggal dunia kemudian memberitahukan kepada temanya dan saksi yang lainya dan langsung melaporkan ke Polsek Prapat Janji. “Kemudian tim indentifikasi sat Reskrim Polres Asahan langsung melakukan penyelidikan dilokasi, pada hari kamis tanggal 18 Nopember 2021 di Dusun V Desa Sei Silau Barat, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan menemukan petunjuk bahwa tersangka pembuang bayi tersebut adalah berinisial “FA”(18) yang merupakan ibu kandung bayi tersebut.
“Dari pengakuan tersangka kepada petugas, saat dilahirkan anaknya masih dalam keadaan hidup, namun karena panik langsung dimasukkan ke karung goni dan dibuang ke sungai,” kata Kapolres “Motif dari tersangka melakukan tindakan membuang bayi tersebut untuk menutupi malu, karena bayi tersebut hasil dari pada persetubuhan di luar nikah” pungkas Kapolres Asahan. “Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya tersangka tersebut kita kenakan pasal 342 KUHP tentang Ibu Membunuh Bayi yang Baru Dilahirkan dengan terencana. Ancaman pidana pada pasal ini menyebutkan 9 tahun penjara. Tutup Kapolres Asahan.
Sementara itu Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Asahan Awaluddun S.Ag. M.H. memberikan Apresiasi kepada Kapolres Asahan beserta jajarannya yang dengan serius mengungkap pelaku pembuangan bayi di Desa Sei Silau Barat yang telah menggegerkan tersebut. “Saya sangat mengapresiasi atas kinerja Kapolres Asahan dan jajarannya atas pengungkapan kasus ini yang terus berhasil mengungkap Kasus-kasus kekerasan terhadap anak dengan waktu yang relatif singkat,” ucap Awaluddin. ***