#hendrik-rompas, belawan
Para mafia obat obatan terlarang hingga kini masih terus melakukan eksport barang yang telah dilarang oleh Pemerintah Indonesia dengan Hukum yang sah dan diakui diberbagai negara di Dunia. Karena obat obatan yang dilarang tersebut bertujuan untuk mengahancurkan generasi Mudanya dan bila generasi mudanya sudah hancur,maka negaranya dapat dikuasinya dengan mudah.
Perbuatan penghancuran pemuda dan negara ini di lakukan oleh Komunis yang ingin menguasai atau merebut negara tercita ini dari NKRI.Namun untungnya,TNI Angkatan Laut masih exsis di Laut menjaga Samudra ini bisa menghambat berbagai macàm barang yang di larang seperti narkoba yang masuk dari Laut ke Wilayah NKŔI ini.
Begitu juga dengan tugasnya TNI Angkatan Darat yang Proaktif memberantas peredaran di Darat,Sementara TNI Angkatan Udara yang juga gigih melakukan pemberantas Narkoba yang masuk melalui Udara.Sementara petugas Kepolisian RI juga dengan gigihnya melakukan pemberantas dari peredaran Narkoba itu dan sudah banyak pelaku pelakunya yang ditangkapi baik bandar dan pengedarnya.Namun mafia Narkoba terus berusaha memasukannya ďi negara NKRI dengan berbagai cara dan upayanya.
Seperti yang terjadi di perairan Aceh,Mafia Narkoba memasukan Narkobanya menggunakan kapal ikan sebanyak 45 kilo dari negara Thailand.Tapi kita harus bangga kepada TNI Angkatan Laut yang dapat menangkapnya.Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, SE, MAP didampingi Danlantamal 1 Belawan Laksamana Pertama TNI Johanes Djanarko Wibowo dan sejumlah Muspida Sumut memberikan keterangan pers penangkapan 45 Kilo sabu asal Thailand tersebut, Senin (26/12/2022) bertempat di Dermaga Lantamal l di Jalan Serma Hanafiah Belawan.
Menurut keterangan Panglima Komando Armada l Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah,SE,MAP di hadapan Muspida Sumut,bahwa penangkapan sabu sabu asal Thailand tersebut berkat kegigihan petugas TNI Angkatan Laut di periaran Lhokseumawe Aceh dari kapal nelayan yang baru datang dari Thailand.Petugas TNI AL dari TimbIntelijen dan FIQR Lanal Lhokseumawe yang sebelumnya menerima informasi adanya kapal ikan yang akan masuk keperairan Aceh dari Thailand.
Setelah di intai dan di tunggu,akhirnya kapal ikan pembawa sabu sabu seberat 45 kilo datang dan langsung disergap,namun penangkapannya tidak segampang kita membalikkan telapak tangan.Nachoda kapal MN mengetahui kapalanya akan disergap petugas TNI AL,kapal tersebut langsung berusaha melarikan diri dari sergapan petugas.
Maka terjadilah kejar kejaran di tengah malam gelap gulita di tengah laut pada malam itu,yang akhirnya kapal pembabwa. Sabu sabu seberat 45 kilo berhasil ditangkap,sementara 2 orang ABK kapal melarikan diri dengan cara melompat kedalam laut dan menghilang yang tinggal didalam kapal hanya Nachoda MN bersama 2 tas berisi sabu sabu 45 kilo dan kemudian dibawa kedermaga Lantamal l Belawan.
Namun petugas telah melakukan tugas tugasnya dengan baik,tapi mengapa pemasukan sabu sabu tersebut masih saja terus berlangsung,apa penyebabnya ya? seolah olah para mafia tersebut mencari kesempatan karena akan datangnya tahun baru 2023 ini. Tapi petugas TNI AL tidak akan diam dan tidak akan memberikan kesempatan kepada mereka.Jelas Panglima. ***