#isvan, medan
Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Negeri I Medan Jalan Bunga Asoka, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Senin (21/6/2021), dalam upaya menggelar kembali PTM pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang rencananya dilaksanakan Juli 2021.
Orang di nomor satu di Pemko Medan ini ingin melihat sejauh mana kesiapan pihak sekolah, termasuk mengikuti semua mekanisme yang telah diatur dalam modul modul berisikan pentunjuk teknis (juknis) tentang pelaksanaan yang harus dipenuhi pihak sekolah dan siswa guna mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) langsung. Dalam simulasi Bobby melihat para siswa sebelum masuk sekolah lebih dulu mencuci tangan, diikuti pengecekan suhu tubuh dengan thermo gun serta wajib memakai masker dan faceshiel selama jam belajar maupun berada di lingkungan sekolah.
Dalam ruang kelas, Bobby Nasution melihat jumlah siswa dibatasi. Selama ini satu kelas 32 siswa, kini hanya 8 siswa. Di dalam kelas, siswa juga disuguhkan video informasi pentingnya melaksanakan prokes di masa pandemei Covid-19. Penayangan video dilakukan setiap hari sebelum belajar dimulai. Bobby Nasution mengapresiasinya, sebab sebagai upaya mengajarkan sekaligus menanamkan dalam diri siswa bahwa melaksanakan prokes merupakan suatu kewajiban tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di luar sekolah.
Saat PTM berlangsung nanti, jelas Bobby Nasution, pembelajaran akan berlangsung selama 2 jam dan dilaksanakan 2 hari dalam seminggu. Peserta didik yang hadir ke sekolah, terang Bobby Nasution, hanya sekitar 25 persen dari jumlah siswa. Kemudian PTM akan dibagi menjadi dua shift yakni pukul 08.00 – 10.00 WIB dan pukul 11.00 – 13.00 wib, guna menghindari terjadinya penumpukan siswa dan penyebaran Covid 19 di lingkungan sekolah. “Pembagian shif harus dilakukan agar siswa yang diizinkan orang tuanya mengikuti PTM dapat tertampung,” kata Bobby Nasution.
Usai melihat simulasi yang dilakukan, Bobby Nasution pun mengaku sangat optimis PTM dapat dilaksanakan. “Insya Allah, kita optimis dapat melaksanakan PTM.Meskli demikian jangan menjadikan satu simulasi ini menjadi standar kepada semua sekolah. Sebab, SMPN 1 dan SMP lain tentunya berbeda karakter. Yang penting, masing-masing sekolah harus dapat beradaptasi dengan caranya masing-masing namun tetap mengikuti standar yang telah ditetapkan sesuai yang ada dalam modul,” jelasnya. ***