#sakina, Medan.
Menjelang 100 hari kepemimpinan baru kota Medan periode 2021-2024 dengan Walikota Bobby Nasution dan Wakil Walikota Aulia Rachman, banyak elemen masyarakat mengharapkan konsistensi pasangan Walikota dan Wakil Walikota ini, dengan visi dan misi yang pernah mereka sampaikan saat masa kampanye lalu.
Salah satu elemen masyarakat yang membuka suara terhadap harapan ini berasal dari LSM Pemuda LIRA Kota Medan. Melalui pesan WhatsApp yang diterima wartawan, Jumat 21/5/2021 di Medan, Ketua LSM Pemuda LIRA Kota Medan yang sering disapa dengan nama Borbor, menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru kota Medan yang sudah terpilih dan bekerja tetap profesional dan konsisten dengan visi dan misi kampanye masa lalu, bahkan sampai lewati masa 100 hari kerja.
Salah satu yang ditegaskan oleh Pemuda LIRA Kota Medan adalah soal komitmen kolaborasi Medan Berkah dan Kota Medan bebas pungli, yaitu agar kepemimpinan baru kota Medan ini bekerja tanpa melibatkan oknum kepala OPD yang terlibat kasus korupsi masa lalu.
“Pak Walikota Bobby Nasution dan Bang Wakil Walikota Aulia Rachman, jangan sampai lupa bahwa kota Medan pernah mengalami kasus korupsi kepala daerah yang berturut-turut, meskipun berbeda-beda peristiwa dan waktunya. Namun, pada kasus korupsi Walikota terakhir di masa lalu, yang sempat ditangani oleh lembaga anti rusuah KPK RI, beberapa nama oknum kepala OPD yang masih menjabat saat ini pernah disebut-sebut berulangkali. Siapa orangnya, namanya siapa, semua kita telah mengetahui. Peristiwa besar ini Kami pikir tidak boleh diabaikan, sebab, perilaku korupsi bukan karena disebabkan perintah atasan saja, namun pasti ada motivasi pribadi yang tercela yang membuat oknum-oknum tersebut berani melakukannya tanpa berpikir konsekuensi hukum yang akan dihadapi,” ujar Dian Rahmad Fadly Dalimunthe, M.Si., nama lengkap Borbor kepada wartawan.
“Oleh karena itu, Kami atas nama LSM Pemuda LIRA Kota Medan mengingatkan agar kepemimpinan baru kota Medan saat ini tidak tercemar dengan nama dan perbuatan oknum kepala OPD yang pernah terlibat kasus korupsi masa lalu. Kami meyakini Masyarakat tidak lupa dengan peristiwa itu, sehingga nama-nama yang pernah tersebut dalam fakta persidangan waktu itu, tetap dikenal, tetap diingat. Maka, jika mereka masih diberikan amanah dengan alasan kemampuan, atau lulus uji kompetensi dan seleksi, kami harap ini alasan yang harus dinomorduakan dibandingkan perilaku yang pernah mereka lakukan untuk kolusi sehingga terjadi korupsi. Pesan kami sebaiknya jangan diloloskan, kami yakin Walikota Bobby Nasution memahami apa yang kami sampaikan dalam berita ini,” urai Borbor mengakhiri.(*)