#maskur, medan
Calon Wali Kota Medan Nomor Urut 2, Muhammad Bobby Afif Nasution disambut hangat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Prof. Abdullah Syah dalam silaturahmi Sabtu (3/10/2020).
Karena padatnya kegiatan bersama warga Medan, Bobby Nasution tiba di kediaman Prof. Abdullah Syah menjelang magrib. Pimpinan MUI yang pernah duduk di MPR RI ini pun mempersilakan Bobby dan Tim Pemenangan-nya untuk bersiap-siap Salat Magrib berjamaah. Salat berjamaah pun berlangsung. Sekretaris MUI Sumut, Dr Ardiansyah, MA bertindak sebagai imam.
Usai salat, Bobby berbincang santai dengan Prof. Abdullah Syah dan Ardiansyah terkait pencalonannya dalam Pilkada 2020. Penggagas #KolaborasiMedanBerkah ini mengaku ingin meminta nasihat, doa dan restu.
Permohonan disambut baik. Tak hanya kepada Bobby Nasution, Abdullah Syah pun meminta seluruh Tim Pemenangan untuk doa bersama. “Semoga Allah SWT mewakafkan dan memudahkan segala urusan Bobby dan seluruh tim. Mudah-mudahan dapat menjadi pemimpin Medan, sesuai harapan masyarakat,” lafas ulama sepuh ini.
Dalam kesempatan ini, Abdullah Syah pun meminta Bobby dan tim untuk menjaga pilkada damai. Menurutnya, pilkada damai adalah kewajiban bersama. “Harus menjaga agar jangan terjadi pilkada yang menyimpang. Dengan PIlkada damai, maka hasil yang didapatkan akan baik,” ungkapnya.
Kalau ada kecurangan dalam pilkada, sambung dia, hasil yang didapatkan masyarakat akan tidak baik. Dengan hasil yang tidak baik, kepemimpinan dalam lima tahun ke depan juga tidak akan berjalan mulus. “Karena itu, kita harapkan pilkada damai di Kota Medan dapat berjalan baik. Semua aspirasi masyarakat dapat ditampung dan disaring, mana yang terbaik untuk diterapkan,” kata dia.
Ulama, tegas Abdullah Syah, sangat berkepentingan dalam Pilkada Medan. Sebab hasil yang didapatkan nanti merupakan alat demokrasi.
Pilkada damai yang dimaksudkan Abdullah Syah, yakni pilkada dengan tetap membuat masyarakat utuh, tidak menimbulkan perpecahan antara satu dengan yang lain. “Kita sangat menyayangkan apabila nanti terjadi kerusuhan antara satu kelompok dengan kelompok lain. Padahal, masih sesama kita juga,” ungkapnya. ***