#jack, medan
Kota Medan masih sangat jorok dan bentuk tamannya tidak jelas,” kata Hendra DS. Demikian juga dengan Anggota DPRD Medan Paul Anton Simanjuntak mengungkapkan bahwa, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan tidak mampu mengemban amanah memimpin DKP Kota Medan.
Kritikan tajam terhadap DKP Kota Medan dipimpin Muhamad Husni, diungkapkan dalam rapat pembahasan ranperda kota Medan tentang laporan pertanggungjawaban pelaksanan APBD tahun 2019, Rabu (8/2020) di ruang Banggar DPRD Medan.
Menurut Hendra DS, kenapa sampai saat ini persoalan sampah tidak bisa diatasi sehingga Medan mendapat gelar ‘kota terjorok’. Hendra menilai penanganan persampahan di Medan sangat jelek terutama dalam pengolahan sampah.
Hendra DS meminta kepada kepala DKP Kota Medan belajar ke Kota Tebingtinggi dalam pengelolaan sampah, karena menurutnya Kota Tebingtinggi sangat baik dalam pengelolaan sampahnya.
Pengolaan sampah Kota Tebing dilakukan dengan sistem bank sampah. Anehnya dari hasil bank sampah tersebut Tebingtinggi memasarkannya ke Kota Medan, seperti hasil dari sampah pelastik, pupuk dan air limbahnya.
Selain persoalan sampah, Paul Anton Simanjuntak menyoroti taman-taman Kota Medan pun banyak yang tidak terurus dan seringkali melakukan bongkar pasang.
Masih Paul menyebut, juga kurangnya penerangan jalan di Kota Medan. Sehingga Kota Medan rawan kejahatan. Paul juga menyinggung tentang mahalnya biaya pemakaman perkuburan di Simalingkar khusus perkuburan non muslim.***