#sakina, medan.
Sejak awal terkait kenaikan harga BBM Non Subsidi di Sumatera Utara, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut) sudah menyatakan sikap menolak. Apalagi saat ini masyarakat Sumut sedang menghadapi masa pandemi covid-19 yang belum tahu kapan berakhirnya.
“Dari awal terkait kenaikan harga BBM Non Subsidi di Sumatera Utara ini kita PSI Sumut bersama elemen masyarakat lainnya, Ormas dan Mahasiswa sepakat menolak. Alasan kita sederhana saja dan gampang, satu, karena masa pandemi covid-19. Dua, masa pemulihan ekonomi nasional akibat terdampak pandemi. Tiga, bulan suci Ramadhan yang cenderung selalu terjadi peningkatan kegiatan konsumsi yang berpengaruh pada kenaikan harga barang, ditambah BBM Non subsidi naik bisa berdampak tak terkendali,” kata HM Nezar Djoeli Ketua DPW PSI Sumut, kepada wartawan di Medan, Jumat 16/4/2021.
Dalam kesempatan yang sama, HM Nezar Djoeli menambahkan, bahwa PSI Sumut juga telah melaporkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Gubernur serta Pihak Pertamina MOR 1 kepada Ombudsman RI perwakilan Sumatera Utara, “Tujuan kita melaporkan ke Ombudsman RI karena ada pelayanan publik dan aturan pemerintah yang dilanggar juga masa pandemi yang mestinya jadi pertimbangan dua lembaga pemerintah itu, satu perpanjangan pemerintah pusat di daerah dan Pertamina berstatus BUMN milik pemerintah. Maka, kami berpikir lembaga Ombudsman RI dapat memanggil dan klarifikasi agar kebijakan harga BBM Non subsidi di Sumatera Utara bisa kembali ke harga sebelumnya tidak ada kenaikan sebesar Rp 200,- pada masing-masing jenis BBM Non Subsidi,” kata HM Nezar Djoeli.
Menanggapi adanya aksi Mahasiswa yang sempat viral di acara sidang paripurna DPRD provinsi Sumatera Utara, kamis 15/4/2021 lalu. HM Nezar Djoeli mengatakan hal itu wajar dan pantas dilakukan, apalagi di gedung rakyat dengan banyak anggota DPRD yang mendengar dan melihat. Mahasiswa itu suara masyarakat Sumatera Utara, wajarlah mereka aksi bahkan menyuarakan dengan lantang kondisi saat ini.
“Harapan kita Gubernur Edy Rahmayadi berani mengambil keputusan dan mendesak Pertamina untuk kembalikan harga BBM Non Subsidi di Sumatera Utara kepada harga semula tidak ada kenaikan sebesar Rp 200,- pantaslah seorang Gubernur mendengarkan suara masyarakat nya dan PSI Sumut juga ada bersama masyarakat Sumatera Utara, ” kata HM Nezar Djoeli mengakhiri.