#jaka, asahan
Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Komunikasi Mahasiswa Asahan( IKMA) melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi lokasi pijat terapi Station SPA Kisaran yang terletak di Graha Kisaran, Kamis (6/8/2020).
Ketua DPP IKMA Muhammad Iliyas Sipahutar menyampaikan, aspirasi di depan lokasi SPA Kisaran mendesak agar pihak pengusaha tidak memberlakukan layanan sex. “Kami membaca di akun instagram milik Station SPA Kisaran, bahwa di situ ada menu pilihan dan menampilkan poto cewek cantik sexy, jadi kami menduga kuat itu adalah layanan sex,”kata Kiyes dalam orasi.
Mereka juga melanjutkan aksi di Kantor Bupati Asahan dan mendesak Pemkab Asahan segera mencabut izin usaha lokasi pijat terapi yang diduga menjadi sarang prostitusi atau warung esek-esek. “Adanya lokasi tersebut membuktikan bahwa Asahan sedang tidak relegius, padahal kita ketahui, bahwa Pemkab memiliki visi misi menjadikan Masyarakat relegius, seharusnya Pemerintah harus tegas menertibkan lokasi ini,” ujarnya.
Dipaparkannya lagi, jika hal ini tidak ditindaklanjuti Pemerintah, maka IKMA akan membuat laporan ke Polres Asahan dan mendesak Polres melakukan investigasi serius mengenai dugaan layanan prostitusi di Station SPA Kisaran.
Setelah menyampaikan aspirasi, pihak Satpol PP Asahan melalui Kabid Trantib Siti Rosmita menegaskan, bahwa aksi mahasiswa tersebut akan disampaikan kepada Bupati Asahan, sebab saat ini Bupati Asahan tidak ada di ruangan. Karena ada kunjungan kerja ke Bandar Pulau.
Usai mendengar pernyataan dari Satpol PP Asahan, IKMA juga berlanjut ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan mendesak agar juga berperan aktif dalam menciptakan Asahan relegius. ***