#hendrik-rompas, belawan
Alan Sutopo ,53, duduk lesu di dalam ruang tamu rumahnya di Jalan Raya Lorong VI Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara tidak yakin jika pembunuh anaknya adalah pelaku tunggal,Jumat (26/02/2021).
Meski pelaku pembunuhan sadis terhadap putrinya dan teman putrinya itu telah ditangkap oleh petugas gabungan Polres Pelabuhan Belawan, Poldasu dan Polres Serdang Bedagei namun disikapi dingin olehnya.
Kepada sejumlah personil polisi yang datang ke rumahnya, Alan menyebutkan diduga pelaku pembunuhan terhadap Riska Fitria ,21, putri kandungnya yang bekerja sebagai pekerja harian lepas (PHL) tidak di lakukannya seorang diri namun lebih dari satu orang. “Saya tak percaya kalau pelakunya tunggal. Pasti lebih dari satu,” ujar Alan Sutopo kepada petugas Kepolisian yang datang ke rumahnya.
Selain itu, tambah Alan, dirinya juga tak percaya jika pembunuhan yang dilakukan oleh Aipda RS anggota Sat Sabhara Polres Pelabuhan Belawan dilatarbelakangi rasa sakit hati.
Anak saya itu sopan dan murah senyum. Saya selalu mengajarkan kepada semua anak-anak saya untuk berbuat santun dan baik. Ramah dan senyum kepada semua orang dan tidak menyakiti hati orang,kata Alan.
Jadi, tambah Alan, alasan sakit hati diduga sebagai alasan yang direkayasa oleh pelaku. Kemungkinan ada masalah yang lebih besar sehingga pelaku begitu sadis dan tidak berperikemanusian menghabisi nyawa anak saya. Saya tidak yakin kalau masalahnya hanya sakit hati, beber Alan yang di lingkungan tempat tinggalnya dikenal sebagai pengurus Masyarakat Sadar Lingkungan dan suka bergaul dengan para tetangga di lingkungannya.
Meski putrinya telah menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum polisi namun Alan tidak merasa dendam dengan pelaku.
Sedikitpun hati saya tidak ada merasa dendam dengan pelaku. Kalau saya jumpa dengan pelaku, saya ingin memeluknya apa begini perlakuannya terhadap masyarakat. Oleh sebab itu, mari kita tegakkan kebenaran, beber Alan.
Alan hanya bisa berdoa semoga kebenaran akan ditegakkan di muka bumi ini. Yang salah tidak akan menjadi benar. Semoga kebenaran terwujud di bumi ini sesuai harapan kami kepada Allah SWT.
Alan juga menambahkan, beberapa hari sebelum peristiwa maut itu terjadi, Riska Fitria sempat ngomong kepada teman-teman sekerjanya agar memakai busana putih-putih saat akan menghadiri acara undangan.
Ternyata, putri saya sudah memakai busana putih-putih pada akhir hayatnya, tutur Alan yang saat itu didampingi istri dan ibu kandungnya atau nenek dari almarhum Riska Fitria.
Sebagaiamana diketahui, Riska Fitria ,21, dan tetangganya Aprila Cinta ,13, ditemukan jadi korban pembunuhan pada Senin (23/02/2021.Jasad Riska Fitria ditemukan di kawasan Pasiran Kecamatan Perbaungan Kabupaten Deliserdang sedangkan jasad temannya Aprila Cinta ditemukan tergeletak di pinggiran Jalanl Budi Kemasyarakatan Kelurahan Pulo Brayan Kota Kecamatan Medan Barat.
Pelaku pembunuhan terhadap kedua remaja putri itu berinisial Aipda RS, oknum Polri yang bertugas di Sat Sabhara Polres Pelabuhan Belawan.Sementara itu di Mako Polres Pelabuhan Belawan saat wartawan ini menyakan prilaku oknum tersebut, rekan rekannya mengatakaka bahwa prilaku oknum tersebut di nilai tidak bagus.Dulu oknum tersebut asalnya dari Polres Nias pindah ke Polres Belawan menjadi Tim di Sat Narkoba.Karena ada msalah maka oknum tersebut di pindahkan ke daerah Tapanuli kemudian pindah lagi ke Polres Pelabuhan Belawan. ***
Foto:Orang tua korban bersama keluarga. (*)