#sakina, Medan.
Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1443 H, yang tepat jatuh pada hari Senin 28/2/2022, HM Nezar Djoeli Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut) mengajak generasi muda untuk kembali mengingat peristiwa bersejarah Isra Mi’raj, sekaligus menguatkan diri dengan meneladani akhlak mulia yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.
“Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini sungguh luar biasa, terjadi dalam satu malam, yang selama itu, banyak sekali peristiwa mulia yang dialami Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah perintah sholat 5 waktu,” kata HM Nezar Djoeli melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin 28/2/2022 di Medan.
Dalam keterangan tertulis memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun ini, HM Nezar Djoeli sebagai Ketua PSI Sumut, menyatakan bahwa, berulangkali kita sudah mengikuti peringatan Isra Mi’raj sejak usia anak-anak sampai dewasa. Tentu peristiwa itu, membekas selalu pada hati dan pikiran kita. Selain dari peristiwa yang besar, Isra Mi’raj juga mengingatkan kita bahwa akhlak mulia yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW, mengundang pertolongan Allah SWT sehingga Nabi Muhammad SAW menikmati perjalanan yang luar biasa, yang pastinya tidak akan bisa dilakukan manusia biasa, hingga menerima perintah shalat 5 waktu.
“Sepantasnya dalam setiap memperingati Isra Mi’raj ini, yang penting kita ingat adalah keteladanan akhlak Nabi Muhammad SAW yang sungguh luar biasa, sehingga semua penghuni langit dan bumi menyayanginya. Saya mengajak kepada generasi muda yang memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW hendaknya bersemangat terus untuk meneladani akhlak mulia Nabi. Inilah kunci kesuksesan dalam hidup, generasi muda yang saat ini sedang berpacu meraih cita-cita, jika kembali dan ikut dengan semangat yang besar meneladani akhlak Nabi, pasti akan sukses,” kata HM Nezar Djoeli.
Dikutip dari laman www.kemenag.or.id, bahwa Isra Mi’raj adalah kejadian luar biasa yang dialami Nabi Muhammad SAW pada malam 27 Rajab tahun ke-12 dari kenabiannya atau 8 bulan sebelum Nabi hijrah ke kota Madinah. Berdasarkan riwayat yang mutawatir dan tidak sedikit pun keraguan di hati orang beriman untuk mempercayainya bahwa Nabi Muhammad SAW diperjalankan pada tengah malam dengan ruh dan jasad sekaligus secara kilat, dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestina, yang diberkahi sekeliling perjalanannya. Dari Baitul Maqdis dibawa naik menembus tujuh lapis langit (ruang angkasa) hingga ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan yang amat spektakuler itu Nabi Muhammad SAW menggunakan kendaraan Buraq ditemani Malaikat Jibril. Nabi juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah, yaitu: Yatsrib, Bukit Thursina, Betlehem, Madyan, dan Masjidil Aqsha.
Peristiwa Isra dan Miraj disebut oleh Dr. Wahbah Zuhaily sebagai suatu perjalanan Ilahiyah yang tiada bandingnya dan hanya berlaku satu kali di dalam sejarah. “Tidak pernah ada di dalam sejarah kemanusiaan suatu peristiwa yang berhak untuk dibanggakan dan dikagumi, diagungkan dan dianggap suci seperti halnya Isra dan Miraj yang menjadi mukjizat, lambang kebesaran dan kehormatan bagi Nabi-Rasul Islam, Muhammad SAW,” tulis Wahbah ulama besar asal Suriah dalam Wayul Islamy tahun 1971. (*)