#japs, Medan.
Sejak terbit menjadi berita di media online, tentang judul program DANA ASPIRASI 60 M yang tercantum dalam bahan rapat antara dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang (SDACKTR) Pemerintah Provinsi Sumatera utara bersama Komisi D DPRD Provinsi Sumatera Utara (DPRD Sumut), beragam pendapat masyarakat juga berkembang.
Dikutip dari salah satu media online lainnya, terkait DANA ASPIRASI 60 M ini, Presiden LSM LIRA Jusuf Rizal mengatakan patut diduga, munculnya mata anggaran tersebut tidak melalui proses Musrenbang, namun, masuk di tengah jalan saat proses pembahasan RAPBD 2021. Masih di media online yang sama, Jusuf Rizal berpendapat kalau masuk melalui mekanisme Musrenbang, tentunya judulnya bukan seperti itu, tetapi dalam bentuk kegiatan kepentingan publik.
“Mungkin saja, tambahnya, terjadi persekongkolan antara oknum pimpinan dewan dan oknum-oknum di Komisi D DPRD Sumut dengan petinggi di Dinas SDACKTR,“ ujarnya.
Penilaian ini tak terlepas dari keterangan yang diperoleh inimedanbung.com dari sejumlah narasumber, salah satunya Sekretaris Komisi D DPRD Sumatera Utara, Edi Susanto Ritonga.
Menurutnya, DANA ASPIRASI 60 M tersebut merupakan dana yang diperuntukkan untuk merespon usulan atau pokok pikiran (pokir) anggota dewan yang melakukan reses dari daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
“Saya berharap tidak disalah-artikan. Dana Aspirasi ini merupakan anggaran yang disiapkan untuk merespon pokok-pokok pikiran dari anggota legislatif. Ya, kami sebagai anggota dewan hanya menyarankan saja, tetap pemerintah yang akan melaksanakannya,” urai Edi Susanto.
Terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya Tata Ruang (SDACKTR), Alfi Syahriza yang dikonfirmasi inimedanbung.com, pada Senin, 30/11/2020 lalu, tidak mengakui adanya Dana Aspirasi. Menurutnya, dalam rapat bersama dengan Komisi D DPRD Sumatera Utara saat itu tidak ada membicarakan soal Dana Asprirasi.
Ketika disinggung kenapa ada judul program DANA ASPIRASI yang disampaikan dengan menggunakan huruf besar semuanya dan terkesan mencolok dibandingkan dengan judul program lainnya, sebagai kadis SDACKTR Alfi menjawab, “ya betul, itu hanya persepsi penulisan yang keliru,” tulis Alfi. (*)